Search This Blog

Monday, 21 July 2014

Prinsip Kerja Motor Diesel

Mesin Diesel pertama kali ditemukan oleh Rudolf Diesel pada tahun 1893. Sebelum adanya mesin diesel sudah ditemukan terlebih dahulu motor bakar yang beroperasi dengan bahan bakar murah yang ditemukan oleh Meltz dan Weiss. Mesin tersebut mengubah panas menjadi energi mekanik, disertai tekanan udara murni dalam silinder. Pada mesin diesel, udara didalam silinder dikompresikan hingga menjadi panas. Bahan bakar diesel yang terbentuk kabut kemudian disemprotkan ke dalam silinder. Oleh karena itu, perbandingan kompresi mesin diesel dibuat (15:1-22:1) lebih tinggi daripada bensin.


Gambar1. Contoh Mesin Diesel

Keuntungan mesin diesel
·         Mempunyai efisiensi panas yang lebih besar, penggunaan bahan bakar lebih ekonomis
·         Lebih tahan lama dan tidak memerlukan elektrik igniter
·         Momen tidak berubah pada rentang tingkat kecepatan yang luas
Kerugian mesin diesel
·         Tekanan pembakaran maksimum hampir dua kali mesin bensin, suara dan getaran mesin diesel lebih besar karena tekanan pembakaran yang tinggi dan harus mempunyai struktur yang kuat, jauh lebih berat dan biaya pembuatan lebih mahal
·         Memerlukan sistem injeksi yang presisi
·         Mempunyai kompresi yang tinggi dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya, perlu motor starter dan battery dengan kapasitas yang lebih besar.
Prinsip kerja motor diesel

Gambar.2. Prinsip Kerja Motor Diesel

Proses kerja dari sebuah motor diesel terbagi menjadi 4 proses, yaitu :
a.       Intake stroke
Pada langkah hisap, udara dimasukkan ke dalam silinder. Piston membentuk kevakuman di dalam silinder. Piston bergerak ke bawah dari titik mati atas ke titik mati bawah. Katub hisap terbuka selama langkah ini dan katub buang tertutup.
b.      Compression stroke
Udara yang dihisap ke dalam silinder kemudian dimampatkan, posisi kedua katub baik katub hisap maupun katub buang tertutup, sehingga suhunya naik.
c.       Langkah kerja (power stroke)
Pada akhir langkah kompresi, bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar. Posisi kedua katub masih tertutup, karena suhu tinggi dari udara yang dimampatkan tadi maka bahan bakar akan terbakar. Suhunya semakin tinggi diikuti dengan tekanan yang tinggi sehingga mendorong piston menuju titik mati bawah.
d.      Langkah buang (exhaust stroke)

Setelah sampa di titik mati bawah, piston bergerak naik menuju titik mati bawah dan katub buang terbuka, sehingga sisa gas hasil pembakaran dibuang keluar. Proses ini terjadi secara berulang-ulang sehingga dihasilkan putaran yang kontinu

No comments:

Post a Comment